JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merekrut 666 instruktur nasional untuk melatih para guru inti dalam persiapan penerapan Kurikulum 2013. Kepala Badan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendikbud Syawal Gultom di Jakarta, Kamis, mengatakan instruktur nasional yang direkrut berasal dari kalangan dosen, widyaiswara, dan guru teladan yang memiliki catatan prestasi tingkat nasional.
Syawal mengatakan pula bahwa para guru inti yang akan dilatih diambil dari masing-masing kabupaten dan kota dilatih di provinsi. Sekitar 40 ribu guru inti akan menerima pelatihan tersebut dan diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada guru kelas.
"Guru inti kita latih sekitar bulan Mei, sedangkan instruktur nasional dilatih pada bulan April," katanya, kemarin, Kamis (28/2/2013).
Pelatihan guru kelas baru akan dilakukan setelahnya, yaitu pada bulan Juni, saat libur sekolah berlangsung. Sekali pelatihan bisa digelar 1.300 kelas. Pelatihan akan dilangsungkan selama lima hari berturut-turut atau setara dengan 52 jam. Ada sekitar 700 ribu guru kelas yang akan dilatih.
"Jadi satu kelas yang terdiri dari 40 guru kelas atau guru mata pelajaran, dilatih tiga guru inti," tambah Syawal.
Menurut Syawal, meski kurikulum 2013 dinilai relatif lebih mudah dibandingkan daripada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berlaku sejak 2006, pelatihan tetap dibutuhkan. Pasalnya, ada materi-materi dan keterampilan guru yang harus dipertajam untuk melaksanakan kurikulum 2013.
"Saya yakin semua guru memiliki kemampuan mengajar sesuai tuntutan kurikulum 2013. Tetapi kita tetap harus membangkitkan motivasi para guru," katanya.
Setidaknya, sekitar 712 ribu guru dijadikan target pelatihan selama 2013. Syawal mengatakan bahwa pelatihan intinya memperbaiki kompetensi guru.
"Dengan kata kunci bagaimana guru bisa mengubah sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung," kata Syawal.
Syawal mengatakan pula bahwa para guru inti yang akan dilatih diambil dari masing-masing kabupaten dan kota dilatih di provinsi. Sekitar 40 ribu guru inti akan menerima pelatihan tersebut dan diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada guru kelas.
"Guru inti kita latih sekitar bulan Mei, sedangkan instruktur nasional dilatih pada bulan April," katanya, kemarin, Kamis (28/2/2013).
Pelatihan guru kelas baru akan dilakukan setelahnya, yaitu pada bulan Juni, saat libur sekolah berlangsung. Sekali pelatihan bisa digelar 1.300 kelas. Pelatihan akan dilangsungkan selama lima hari berturut-turut atau setara dengan 52 jam. Ada sekitar 700 ribu guru kelas yang akan dilatih.
"Jadi satu kelas yang terdiri dari 40 guru kelas atau guru mata pelajaran, dilatih tiga guru inti," tambah Syawal.
Menurut Syawal, meski kurikulum 2013 dinilai relatif lebih mudah dibandingkan daripada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berlaku sejak 2006, pelatihan tetap dibutuhkan. Pasalnya, ada materi-materi dan keterampilan guru yang harus dipertajam untuk melaksanakan kurikulum 2013.
"Saya yakin semua guru memiliki kemampuan mengajar sesuai tuntutan kurikulum 2013. Tetapi kita tetap harus membangkitkan motivasi para guru," katanya.
Setidaknya, sekitar 712 ribu guru dijadikan target pelatihan selama 2013. Syawal mengatakan bahwa pelatihan intinya memperbaiki kompetensi guru.
"Dengan kata kunci bagaimana guru bisa mengubah sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung," kata Syawal.