SURABAYA, KOMPAS.com- Kuota beasiswa bidik misi di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk tahun 2013 dipastikan bertambah. Kabar baik itu dipertegas oleh Bagus Ani Putra, Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair.
"Kuota penerima beasiswa bidik misi di Unair tahun ini naik dari 850 mahasiwa menjadi 950-1000 mahasiswa," kata Bagus, Selasa (5/2/2013), berdasarkan data realisasi penerimaan beasiswa mahasiswa S1 dan D3 Unair yang dihimpun oleh Direktorat Kemahasiswaan.
Tahun 2012, jumlah penerima bidik misi di Unair adalah 850 mahasiswa. Sementara untuk tahun 2010 dan 2011 total penerima bidik misi adalah 1.250 mahasiswa. Sehingga, total penerima bidik misi dari tahun 2010-2012 adalah 2.300.
"Jumlah itu berasal dari bidik misi nasional dan bidik misi Unair," tambahnya.
Kenaikan kuota penerima beasiswa bidik misi merupakan imbas dari kebijakan Kemendiknas. "Kebijakan ini tentunya mengikuti kuota bidik misi nasional yang tahun ini menjaring 150.000 mahasiswa kurang mampu," jelas Bagus.
Sebelumnya, kuota penerima bidik misi adalah 92.000 mahasiswa penerima. Terdapat 4.995 mahasiswa dari 24.020 mahasiswa di Unair yang menerima beasiswa untuk tahun 2012. "Sekitar 21 persen mahasiswa Unair yang memperoleh beasiswa," ungkapnya.
Itu artinya, Unair sudah melampaui ketentuan pemerintah yang mewajibkan sekurang-kurangnya 20 persen penerima beasiswa dari total mahasiswa. Dalam persyaratan beasiswa bidik misi 2013, tertera syarat ketidakmampuan ekonomi. Kriteria ketidakmampuan itu adalah pendapatan kotor gabungan orang tua/wali yaitu sebesar-besarnya Rp 3 juta per bulan. Besarnya pendapatan itu adalah rata-rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir.
Ketentuan lain, pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal adalah Rp 750.000 per bulan. Nantinya, mahasiswa yang menerima beasiswa akan mendapat tunjangan hidup per bulan selama empat tahun kuliah S1 di Unair.
